BOGOR
– Ada hal yang mengejutkan, ternyata Pengelola Kebun Raya Bogor tak tahu mana pohon
sehat, sakit dan keropos, parahnya lebih pengelola tak memiliki alat
deteksi rayap dan kesehatan pohon. Pohon – pohon berusia diatas 50 tahun itu
tampak bagus dari luar namun keropos di dalam.
Tak
adanya alat deteksi pohon yang elementer bagi sebuah laboraturium selain
memprihatinkan juga menunjukkan kelalaian pengelola yang berakibat hilangnya nyawa
manusia. Korban yang bernama Nur Ali (43) menghembuskan nafas terakhir Sabtu (17/01), sehingga
korban meninggal kini bertambah menjadi 7 (tujuh) orang, pihak keluarga dan kawan
korban (Ipul) merasa kecewa terhadap pengelola Kebun Raya Bogor, pasalnya saat Nur
Ali (43) dalam keadaan kritis di RS PMI dan harus di rujuk ke RS Vetra Sentul
pihak pengelola tidak dapat dihubungi baik via telpon maupun sms, padahal korban butuh
penjamin perawatan di Rumah Sakit yang menjadi rujukannya.
Di
sisi lain, penyidik dari Polres Kota Bogor masih terus melakukan pendalaman
lebih lanjut, menurutnya hasil sementara pohon Dammar (Agathis Borneensis) tumbang
karena dalam pohon keropos akibat hama rayap, namun belum bisa pastikan penyebab
pastinya dan bukan hanya keterangan Ahli tentang Pohon dari Institut Pertanian
Bogor (IPB) semata akan tetapi juga keterangan Ahli Rayap, Ahli Pertamanan.
Para
pengelola Kebun Raya Bogor merupakan para Ilmuwan yang managemennya menginduk
pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan pendapatan 15 milyar per tahun dari tiket, sangat bias dan kuno bila mengandalkan
pemeriksaan pohon secara visual dengan pandangan mata belaka. Dalam kondisi
normal, sepatutnya kelalaian itu merupakan tindak pidana yang dapat beresiko masuk kurungan penjara. Terlebih
pengelola tidak dapat di hubungi saat korban membutuhkannya pada Sabtu (17/01).
Team Advokasi para korban dari Federasi Ikatan Serikat Buruh Indonesia, juga tidak tinggal diam dengan adanya
peristiwa belum lama ini, terus berkoordinasi dengan semua pihak yang di
mungkinkan akan menempuh upaya hukum demi keadilan para korban. EM_six Minggu
(18/01).
http//emsix6.blogspot.com
Email : emsix.nyuen@gmail.com